Home » » “Dulang Penamat” Dalam Tradisi “Rowah” Suku Sasak

“Dulang Penamat” Dalam Tradisi “Rowah” Suku Sasak

Written By Unknown on Selasa, 07 Oktober 2014 | 18.33

Mengkoneng, 29/08/14. Dalam sebuah acara, sebut saja acara “nyongkolan” atau “begawe” yang terdapat dalam tradisi orang sasak sering kita menemukan hal-hal unik yang mungkin saja kita tidak pernah temukan pada suku lain. Salah satu hal unik demikian adalah “dulang penamat”.
Dalam setiap acara adat istiadat yang dalam hal ini “nyongkolan” selalu kita temukan “dulang penamat”. Biasanya “dulang penamat” tersebut akan dikeluarkan oleh “epen gawe” (tuan rumah) pada saat acara begawe/ roah mau berakhir.

Apabila “Dulang penamat” ini sudah dikeluarkan sekaligus bersamaan dengan acara roah sebelum berangkat “nyongkolan”, maka hal tersebut merupakan tanda bahwa gawe/ acara resepsi yang dilakukan orang sasak mau berakhir, atau dengan kata lain “belum dianggap selesai sebuah “gawe” atau belum diperbolehkan berangkat “nyongkolan” apabila Dulang penamat belum dikeluarkan oleh epen gawe” di saat “Roah”.
“Dulang penamat” berisi makanan buatan asli orang sasak, seperti rege, opak-opak, dll. Selain jajan tradisional juga terdapat buah-buahan, seperti pisang serta buah-buahan hasil perkebunan. Terkait dengan “Dulang” tersebut yang dulunya terbuat dari kayu dengan model yang unik saat ini sudah mulai langka, bahkan tidak menutup kemungkinan “dulang” ini pada tahun-tahun berikutnya hanya akan meninggalkan sebuah nama jika tidak segera dimasukan atau diabadikan di museum  yang terdapat di daerah setempat .
Menurut tokoh adat setempat “Dulang penamat” ini dianggap sebagai rukun dalam acara begawe yang tidak boleh ditiadakan menurut tradisi dan budaya orang sasak dalam setiap ia “begawe”, sehingga sekalipun dulang yang mulanya terbuat dari kayu ini sudah langka tidak mengurangi nilai serta tidak menyjadi penyebab “Dulang penamat” ini ditiadakan dalam acara “begawe”. Artinya bisa menggunakan “cempreng/ nare” (bahasa sasak) sebagai pengganti dulang apabila dulang yang terbuat dari kayu sulit ditemukan di daerah setempat. [] - 01
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

KAMPUNG MEDIA

KAMPUNG MEDIA
Jurnalisme Warga

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Burex Institute - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger