Home » » Bahaya KRISIS Di Tengah Retorika Gerakan ISIS Di Indonesia

Bahaya KRISIS Di Tengah Retorika Gerakan ISIS Di Indonesia

Written By Unknown on Sabtu, 09 Agustus 2014 | 01.10

Sejumlah social media publik, cetak, elektronik, baik siaran ataupun on line kini gencar memberitakan soal isu ISIS ( islamicstate of irac and syiria). Terkait gerakan ISIS ia telah diberitakan sangat berbahaya bagi solidaritas kehidupan umum, baik berbangsa dan beragama. Sehingga representative tokoh yang tampil di media saat ini menekankan kepada masyarakat umum untuk berhati-hati terhadap gerakan ISIS.
Mengingat isu keberadaan ISIS d Indonesia membuat sejumlah tokoh di Indonesia ambil bagian pada sejumlah media untuk tampil dalam rangka memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat tentang bahayanya gerakan ISIS.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh masyarakat untuk menolak penyebaran paham dan berdirinya kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). ISIS ini dinilai sebagai gerakan yang mengancam keutuhan NKRI, bertentangan dengan jiwa Pancasila, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Sain itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong Pemerintah untuk menindak tegas keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Indonesia. Aparat keamanan diminta bersinergi melaksanakan tugas penindakan tersebut.
Begitu juga ormas lain seperti Muhammadiyah, pemuda Muhammadiyah sendiri juga menolak keberadaan isis di Indonesia serta mendukung upaya pemerintah yang secara resmi melarang ideology isis masuk di indonesia. Dalam sebuah forum pertemuannya dengan NU, “ketua umum pimpinan pusa pemdua Muhammadiyah , saleh partaonan daulay dan pengurus besar NU, selamet effendi juga menegaskan bahwa organisasinya sangat mendukung langkah dari pemerintah yang melarang keberadaan ISIS di Indonesia.
Bukan hanya tokoh-tokoh nasional yang resfound soal isu keberadaan ISIS di Indonesia. Tetapi sejumlah tokoh di beberapa daerah juga ikut ambil bagian dalam mempropagandakan kekhawatiran bangsa ini atas keberadaan ISIS di dalamnya.
Di Nusa Tenggara Barat juga beberapa tokoh kini sudah melakukan upaya antisipasi terhadap gerakan ISIS. Secara langsung ataupun tidak langsung melalui media cetak, tokoh-tokoh di Nusa Tenggara Barat juga sudah melakukan upaya penyadaran terhadap masyarakat atas bahaya gerakan ISIS.
Dimana sejumlah tokoh NU, baik tokoh yang sudah “sepuh” atau tokoh muda NU sendiri pun meramaikan forum-forum diskusi terkait bahaya ISIS. Secara sistematis, NU NTB sendiri juga searah dengan PB NU bahwa sangat mendukung langkah pemerintah yang melarang keberadaan ISIS di Indonesia.
Menurut ketua tanfiziah NU NTB, TGH. Ahd Taqiudin Mansur, MPd “ISIS tidak boleh masuk dan ada di Indonesia, apalagi sampai masuk di daerah Nusa tenggara barat”, . Lebih lanjut terkait keberadaan jam’ah muslim di NTB dan dominasi Nahdliyin di dalamnya, maka setidaknya jama’ah NU NTB bisa menjadi referesentasi jama’ah Muslim yang menolak keberadaan isis di daerah ini, sebab ideology isis sangat bertentangan dengan  pola piker, budaya dan tradisi keagamaan masyarakat NTB, tegas beliau.
Menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh ketua tanfiziah NU di atas, maka sekertaris wilayah PWNU NTB, Ir. H. Lalu winengan juga mengintruksikan kepada seluruh banon NU agar pada hari senin (10/08/14) serentak turun ke jalan dalam rangka menolak keberadaan ISIS di NTB. Dengan aksi solidaritas ini, menurut winengan setidaknya dapat menjadi momentum yang mampu memberikan kesadaran terhadap masyarakat di NTB tentang bahaya gerakan yang dilakukan ISIS.
Sejalan dengan hal di atas, maka H. Akhyar Abduh selaku Wali kota Mataram sekaligus tokoh di NTB akan segera meminta MUI Kota untuk membuat khutbah Jum’at yang isisnya mengulas bahaya paham ISIS (Koran suara ntb, 09/08/14).
Langkah yang akan dilakukan oleh Wali Kota Mataram dalam hal demikian karena mengingat sejauh ini sudah beberapa tokoh yang memberikan masukan secara langsung terhadap pemerintah kota agar pemerintah juga ambil bagian dalam menyuarakan terkait soal bahayanya ISIS ini.
Resfoundisifitas bebrapa tokoh di atas, baik dari tokoh NU, pemerintah daerah yang khawatir atas masuknya isis di NTB mendapat dukungan penuh dari komponen pemuda dan Mahasiswa yang tergabung di PMII. PC PMII Kota Mataram secara kelembagaan juga mendukung segala harapan tokoh-tokoh di atas.
Keberadaan PMII selaku Organisasi pemuda Islam “Ahlussunah Waljama’ah” menilai gerakan ISIS ini sangat berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat jika masyarakat tidak secepatnya mendapat resfound serta persepsi yang sama, juga kesepakatan bersama dalam menolak keberadan ISIS di daerah NTB.
Jika secara umum masyarakat kini sudah sepakat untuk menolak keberadaan ISIS ada di seluruh wilayah se-nusantara, maka dalam kesempatan ini saya juga berpendapat bahwa “ISIS memang berbahaya, dan wajib ditolak oleh seluruh komponen bangsa ini”. Selain dari penolakan tersebut, yang lebih berbahaya menurut saya adalah adalah soal “krisis”. Artinya “krisis Inteletual, krisis pandangan hidup, krisis identitas, kriris pemahaman kultur bangsa, serta krisis dalam segala hal bagi umat muslim sesungguhnya itu tidak boleh terjadi”. Sebab menurut saya jika masyarakat sudah teruji secara intelektualitas, memiliki pandangan hidup yang posistif, memiliki kejelasas identitas, serta memiliki pemahaman kultur yang kuat, maka menurut saya masyarakat tidak akan cepat terprovokasi oleh isu-isu seperti ISIS kali ini.
Suber referensi
Koran s.ntb
Acara halal-bihalal NU NTB

Diskusi lintas pemuda.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

KAMPUNG MEDIA

KAMPUNG MEDIA
Jurnalisme Warga

Popular Posts



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Burex Institute - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger