Sejumlah social media publik, cetak,
elektronik, baik siaran ataupun on line kini gencar memberitakan soal isu ISIS
( islamicstate of irac and syiria). Terkait gerakan ISIS ia telah diberitakan
sangat berbahaya bagi solidaritas kehidupan umum, baik berbangsa dan beragama.
Sehingga representative tokoh yang tampil di media saat ini menekankan kepada
masyarakat umum untuk berhati-hati terhadap gerakan ISIS.
Mengingat isu keberadaan ISIS d Indonesia
membuat sejumlah tokoh di Indonesia ambil bagian pada sejumlah media untuk
tampil dalam rangka memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat tentang
bahayanya gerakan ISIS.
Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) mengajak seluruh masyarakat untuk menolak penyebaran paham dan
berdirinya kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). ISIS ini dinilai
sebagai gerakan yang mengancam keutuhan NKRI, bertentangan dengan jiwa
Pancasila, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Sain itu, Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong Pemerintah untuk menindak tegas keberadaan
Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Indonesia. Aparat keamanan diminta
bersinergi melaksanakan tugas penindakan tersebut.
Begitu juga ormas lain
seperti Muhammadiyah, pemuda Muhammadiyah sendiri juga menolak keberadaan isis
di Indonesia serta mendukung upaya pemerintah yang secara resmi melarang
ideology isis masuk di indonesia. Dalam sebuah forum pertemuannya dengan NU,
“ketua umum pimpinan pusa pemdua Muhammadiyah , saleh partaonan daulay dan
pengurus besar NU, selamet effendi juga menegaskan bahwa organisasinya sangat
mendukung langkah dari pemerintah yang melarang keberadaan ISIS di Indonesia.
Bukan hanya tokoh-tokoh
nasional yang resfound soal isu keberadaan ISIS di Indonesia. Tetapi sejumlah
tokoh di beberapa daerah juga ikut ambil bagian dalam mempropagandakan
kekhawatiran bangsa ini atas keberadaan ISIS di dalamnya.
Di Nusa Tenggara Barat juga
beberapa tokoh kini sudah melakukan upaya antisipasi terhadap gerakan ISIS.
Secara langsung ataupun tidak langsung melalui media cetak, tokoh-tokoh di Nusa
Tenggara Barat juga sudah melakukan upaya penyadaran terhadap masyarakat atas
bahaya gerakan ISIS.
Dimana sejumlah tokoh NU,
baik tokoh yang sudah “sepuh” atau tokoh muda NU sendiri pun meramaikan forum-forum
diskusi terkait bahaya ISIS. Secara sistematis, NU NTB sendiri juga searah
dengan PB NU bahwa sangat mendukung langkah pemerintah yang melarang keberadaan
ISIS di Indonesia.
Menurut ketua tanfiziah NU
NTB, TGH. Ahd Taqiudin Mansur, MPd “ISIS tidak boleh masuk dan ada di
Indonesia, apalagi sampai masuk di daerah Nusa tenggara barat”, . Lebih lanjut
terkait keberadaan jam’ah muslim di NTB dan dominasi Nahdliyin di dalamnya,
maka setidaknya jama’ah NU NTB bisa menjadi referesentasi jama’ah Muslim yang
menolak keberadaan isis di daerah ini, sebab ideology isis sangat bertentangan
dengan pola piker, budaya dan tradisi
keagamaan masyarakat NTB, tegas beliau.
Menindaklanjuti apa yang
disampaikan oleh ketua tanfiziah NU di atas, maka sekertaris wilayah PWNU NTB,
Ir. H. Lalu winengan juga mengintruksikan kepada seluruh banon NU agar pada
hari senin (10/08/14) serentak turun ke jalan dalam rangka menolak keberadaan
ISIS di NTB. Dengan aksi solidaritas ini, menurut winengan setidaknya dapat
menjadi momentum yang mampu memberikan kesadaran terhadap masyarakat di NTB
tentang bahaya gerakan yang dilakukan ISIS.
Sejalan dengan hal di atas, maka
H. Akhyar Abduh selaku Wali kota Mataram sekaligus tokoh di NTB akan segera
meminta MUI Kota untuk membuat khutbah Jum’at yang isisnya mengulas bahaya
paham ISIS (Koran suara ntb, 09/08/14).
Langkah yang akan dilakukan
oleh Wali Kota Mataram dalam hal demikian karena mengingat sejauh ini sudah
beberapa tokoh yang memberikan masukan secara langsung terhadap pemerintah kota
agar pemerintah juga ambil bagian dalam menyuarakan terkait soal bahayanya ISIS
ini.
Resfoundisifitas bebrapa
tokoh di atas, baik dari tokoh NU, pemerintah daerah yang khawatir atas
masuknya isis di NTB mendapat dukungan penuh dari komponen pemuda dan Mahasiswa
yang tergabung di PMII. PC PMII Kota Mataram secara kelembagaan juga mendukung
segala harapan tokoh-tokoh di atas.
Keberadaan PMII selaku
Organisasi pemuda Islam “Ahlussunah Waljama’ah” menilai gerakan ISIS ini sangat
berbahaya bagi kehidupan bermasyarakat jika masyarakat tidak secepatnya
mendapat resfound serta persepsi yang sama, juga kesepakatan bersama dalam
menolak keberadan ISIS di daerah NTB.
Jika secara umum masyarakat
kini sudah sepakat untuk menolak keberadaan ISIS ada di seluruh wilayah
se-nusantara, maka dalam kesempatan ini saya juga berpendapat bahwa “ISIS
memang berbahaya, dan wajib ditolak oleh seluruh komponen bangsa ini”. Selain
dari penolakan tersebut, yang lebih berbahaya menurut saya adalah adalah soal
“krisis”. Artinya “krisis Inteletual, krisis pandangan hidup, krisis identitas,
kriris pemahaman kultur bangsa, serta krisis dalam segala hal bagi umat muslim
sesungguhnya itu tidak boleh terjadi”. Sebab menurut saya jika masyarakat sudah
teruji secara intelektualitas, memiliki pandangan hidup yang posistif, memiliki
kejelasas identitas, serta memiliki pemahaman kultur yang kuat, maka menurut
saya masyarakat tidak akan cepat terprovokasi oleh isu-isu seperti ISIS kali
ini.
Suber referensi
Koran s.ntb
Acara halal-bihalal NU NTB
Diskusi lintas pemuda.
0 komentar:
Posting Komentar