Tak semua orang bisa melahirkan sebuah
karya yang sama disebabkan memiliki hoby masing-masing. Orang yang hoby membaca
buku, maka dia lah yang dapat memetik hasil dari setiap tulisan buku yang dia
baca.
Bayangkan jika tidak ada satupun
orang yang hoby menulis/membaca, maka tidak akan ada namanya buku, majalah, dan
sejenis lainnya. Membaca dan menulis adalah satu-kesatuan dari sebuah aktifitas
yang tidak bisa dipisahkan.
Pada dasarnya bahwa “tak ada
tulisan yang tak bisa dibaca, dan tak ada bacaan yang tak bisa ditulis”. Tetapi
hal tersebut juga berlaku pada sebaliknya, dimana “ada tulisan yang tak dapat
dibaca, dan ada pula bacaan yang tak semua dapat ditulis”. Artinya banyak
kumpulan tulisan, seperti; buku, majalah, novel dan sebagainya namun sedikit
orang yang memiliki kegemaran dalam membacanya. Begitu pula selanjutnya banyak
orang yang pandai berbicara, tetapi sedikit orang yang bisa menulis setiap
pembicaraannya. Bagaimana cara agar bisa seiring antara keduanya, jawabannya
adalah so’al “hoby”.
Membaca dan menulis adalah sebuah
perintah Tuhan, dan barang siapa yang tidak hoby
terhadap kedua perintah ini, terutama bagi mereka yang sudah bisa menulis
ataupun membaca, maka itulah orang-orang yang setengah dalam mentaati Tuhan. Wahyu
pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammas SAW melalui Jibril adalah
perintah membaca (QS. Al-‘Alaq 1-5).
“bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha
Mulia. Yang Mengajari (manusia) dengan pena. Dia Mengajarkan Manusi apa yang
tidak diketahuinya”
Bukankah al-qur’an sendiri
merupakan manifestasi dari dua unsur perintah, yakni wahyu yang berupa bacaan
dan tulisan. Dan kita juga mengetahui bahwa menulis itu merupakan sebuah proses
mengabadikan Al- Qu’an, maka penulisannya seperti sekarang ini yang mudah
dibaca, diterjemahkan serta mudah dipahami tentu menjadikan al-qur’an abadi di
tengah kehidupan manusia. Perintah membaca dan menulis ini yang apabila manusia
mau melaksanakannya, maka kedua perintah tersebut merupakan proses/syarat utama
bagi manusia dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar