Kebisuan
& Kebingungan
Oleh: burex alghazaly
2010
Sudah
lama kiranya kita berada dalam kebisuan.
Kita
seringkali berusaha menutupnya dengan berupra-pura
diam, tidak jelas maksud arah dan tujuan
Inilah
aku dan kamu, atau-pun dia dan mereka.
Kian
selalu mengedepankan curiga semata.
Kini.
! Kita hidup dalam bingkai kebersamaan.
Yang
melahirkan canda tawa kebahagian.
Canda
tawa kebahagian akan melahirkan cinta.
Dengan
cinta akan melahirkan tujuan kita hidup di dalamnya.
Inilah
rumah kita, Organisasi
PMII.
Namun,
kini berbalik
sudah......
Rumah
yang kita cintai,
kita hiasi dengan kebencian yang tersembunyi.
Kebersamaan
yang kita impikan, Kita
cedrai
dengan membangun komunitas baru dengan tujuan kita sendiri.
Kita
saling curiga antar satu dengan yang lainnya.
Hanya
demi
tujuan, demi persepsi dan demi kepentingan. ia selalu
meracuni kita untuk “tidak” saling membangun, mengerti. apalagi memahami.
Ini
menurut aku, kamu dan dia.
Ini
pula menurut mereka.
Sehingga
menurut “kita” sulit sekali bisa ketemu, yang akan melahirkan tujuan kita
sesungguhnya.
Kebingunganku
adalah perbuatanmu
Kau
suruh aku membangun komunikasi dengan alumni.
Aku
lakukan itu kau curigai aku.
Kau
suruh dia tidak terlalu jauh dengan generasi.
Dia
dekat sedikit saja …
Kau
bertindak dan memasang intel untuk mengikuti langkahnya.
Kau
suruh mereka mengurus PMII.
Mereka
lakukan itu..!
Tapi
kau tidak percaya sepenuhnya pada "mereka" dengan membiarkan begitu saja.
Kau
ini bagaimana….?
Kau
suruh kita takzim kepada mereka yang tua
Kau
suruh kita membanggakan kata “sahabat”
Tapi
sedikit saja "kami" salah.
Kau
memanggil "kami" dengan kata ” Ente
“ yang tidak jelas asal usulnya.
Kami
harus bagaimana..?
atau
kita harus bagaimana..?
Membuat
rumah ini nyaman, Damai.
0 komentar:
Posting Komentar